Terbaru, para penjahat dunia maya kembali menciptakan modus baru untuk merampok rekening bank kita. Mereka menggunakan One Time Password (OTP) sebagai kunci masuk ke dalam dunia keuangan kita. Dengan mudah mereka bisa menguras habis uang yang kita simpan dengan susah payah.
Menurut laporan dari tim peneliti ZLabs dari perusahaan keamanan Zimperium, terdapat kampanye besar-besaran pencurian SMS yang telah menyebar luas. Lebih dari 107 ribu sampel malware diketahui terhubung dengan kejahatan ini. Para penjahat berusaha untuk meretas perangkat Android pengguna dan mencuri informasi pribadi mereka.
Mereka menggunakan berbagai cara licik untuk menipu korban. Salah satunya adalah dengan membuat situs download aplikasi palsu atau melalui bot Telegram. Mereka akan menyebarkan iklan aplikasi palsu dan korban yang tertipu akan terjebak klik link tersebut. Setelah itu, malware akan meminta izin kepada pengguna untuk membaca pesan SMS mereka.
Tak hanya itu, peneliti juga menemukan 2.600 bot di Telegram yang terlibat dalam kejahatan ini. Mereka membuat seolah-olah pengguna sedang ditawari aplikasi Android bajakan gratis. Begitu akses berhasil didapatkan, para penjahat akan menggunakan data pribadi korban untuk keuntungan finansial mereka sendiri. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan OTP yang digunakan oleh bank dan lembaga keuangan sebagai alat verifikasi.
Kejahatan ini telah menjangkau 113 negara di seluruh dunia. Mayoritas korban berasal dari India dan Rusia, namun jumlah korban yang signifikan juga datang dari Brasil, Meksiko, Amerika Serikat (AS), Ukraina, dan Spanyol. Untuk menghindari jebakan para penjahat ini, kita harus selalu waspada terhadap link yang kita terima.
Google juga memberikan saran kepada pengguna untuk memanfaatkan fitur Google Play Protect guna melindungi perangkat kita dari infeksi malware. Jadi, jangan lengah dan selalu waspada ya, guys! Kita harus tetap waspada agar tidak menjadi korban kejahatan dunia maya yang semakin merajalela. Semoga informasi ini bermanfaat untuk kita semua. Terima kasih!