Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melakukan pemblokiran terhadap situs WorldPress.com pada Sabtu, 3 Agustus 2024. Informasi yang diperoleh dari Trustpositif Kominfo menyebutkan bahwa website WordPress termasuk dalam daftar situs yang tidak diizinkan untuk diakses.
Sejarah WordPress dimulai dengan platform bernama b2/cafelog. Pada tahun 2001, seorang pengembang asal Prancis, Michel Valdrighi, menciptakan b2/cafelog sebagai alat blogging open-source. Meskipun tidak sepopuler WordPress saat ini, b2/cafelog merupakan salah satu platform blog pertama yang mampu menampilkan postingan dalam urutan kronologis. Pada tahun 2003, Michel Valdrighi menghentikan pengembangan b2/cafelog, meninggalkan komunitas pengguna tanpa dukungan yang jelas.
Matt Mullenweg dan Mike Little kemudian melanjutkan proyek ini dan merilis versi pertama WordPress, yaitu WordPress 0.7, pada 27 Mei 2003. Meskipun sederhana, WordPress 0.7 memperkenalkan beberapa fitur penting seperti kemampuan mengelola postingan, komentar, dan plugin. Plugin adalah fitur revolusioner yang memungkinkan pengembang untuk memperluas fungsionalitas WordPress tanpa harus mengubah kode inti.
Pada tahun 2004, WordPress merilis versi 1.2 dengan nama kode “Mingus.” Versi ini menambahkan dukungan untuk plugin yang lebih kuat, memberikan kebebasan lebih kepada pengembang untuk menciptakan berbagai macam plugin. Dengan kemampuan ini, WordPress mulai menarik minat banyak pengembang dan pengguna.
Selain fitur teknis, WordPress juga dikenal karena komunitasnya yang aktif dan berdedikasi. Sejak awal, WordPress selalu menjadi proyek open-source, memungkinkan siapa pun untuk berkontribusi pada pengembangannya. Komunitas ini terdiri dari pengembang dan pengguna biasa yang berkontribusi dalam bentuk tutorial, tema, dan plugin. WordPress juga memiliki forum dukungan yang aktif, tempat pengguna dapat bertanya dan berbagi pengalaman.
Versi 2.0 WordPress, yang dirilis pada 2005, memperkenalkan Dashboard yang lebih user-friendly, membuat pengelolaan situs lebih mudah bagi pengguna non-teknis. Fitur-fitur baru seperti WYSIWYG editor, moderasi komentar, dan kemampuan untuk mengunggah gambar secara langsung dari editor post, semakin meningkatkan pengalaman pengguna.
Pada saat yang sama, WordPress mulai mendapatkan perhatian dari kalangan bisnis dan media. Banyak situs web besar beralih ke WordPress sebagai platform mereka, melihat fleksibilitas dan skalabilitasnya. Ini mendorong pengembangan lebih lanjut dari plugin dan tema, membuat WordPress semakin menarik bagi berbagai jenis pengguna, dari blogger hingga perusahaan besar.
Salah satu kelebihan WordPress adalah ekosistemnya yang luas, terutama dalam bentuk tema dan plugin. Tema memungkinkan pengguna untuk mengubah tampilan situs dengan mudah, sementara plugin memungkinkan penambahan fungsionalitas baru. Pada tahun 2008, WordPress meluncurkan WordPress Theme Directory, repositori resmi untuk tema gratis. Di sisi lain, WordPress Plugin Directory menjadi sumber penting bagi pengguna yang ingin menambahkan fitur tambahan pada situs mereka.
Dengan rilis WordPress 3.0 pada 2010, WordPress semakin mengokohkan posisinya sebagai CMS terkemuka. Versi ini memperkenalkan fitur-fitur penting seperti Custom Post Types dan Custom Taxonomies, yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan mengelola konten dengan lebih fleksibel. Selain itu, WordPress 3.0 juga memperkenalkan fitur Multi-Site, yang memungkinkan pengguna untuk mengelola beberapa situs dari satu instalasi WordPress.
Pada tahun yang sama, WordPress juga meluncurkan WordPress.com, layanan hosting gratis untuk blog WordPress. Ini memungkinkan pengguna untuk membuat blog tanpa harus memikirkan masalah teknis seperti hosting dan domain. WordPress.com menjadi populer di kalangan blogger yang ingin memulai blog mereka dengan cepat dan mudah.
Pada tahun 2018, WordPress merilis versi 5.0 dengan nama kode “Bebo.” Versi ini memperkenalkan Gutenberg, editor blok baru yang menggantikan editor klasik. Gutenberg memungkinkan pengguna untuk membuat dan mengatur konten dalam bentuk blok, memberikan fleksibilitas dalam desain dan tata letak, serta memungkinkan pratinjau konten secara real-time.
Gutenberg adalah perubahan besar dalam cara WordPress beroperasi. Meskipun awalnya mendapat tanggapan beragam, banyak pengguna mengapresiasi fleksibilitas dan kemudahan yang ditawarkannya. WordPress terus mengembangkan Gutenberg, menambahkan fitur baru dan meningkatkan kinerjanya.
Saat ini, WordPress menguasai lebih dari 40 persen dari semua situs web di internet, menjadikannya CMS paling populer di dunia. Selain blog dan situs pribadi, WordPress digunakan oleh berbagai jenis situs, termasuk toko online, portal berita, dan situs perusahaan. WordPress terus berkembang dengan dukungan dari komunitas yang besar dan aktif.
Dengan perkembangan teknologi website yang terus berubah, WordPress terus beradaptasi. Pengembangan WordPress fokus pada fitur baru, peningkatan keamanan, kinerja, dan kemudahan penggunaan. WordPress juga berupaya untuk lebih inklusif, membuat platformnya lebih mudah diakses oleh pengguna dengan berbagai kebutuhan.