Ahli Sebut Cara Seharusnya Bangunan di RI Bisa Tahan Gempa

Sejumlah pakar telah memberikan saran tentang bagaimana bangunan tahan gempa seharusnya dibuat mengingat ancaman gempa yang nyata di beberapa daerah Indonesia. Bahkan, potensi gempa megathrust masih menjadi ancaman serius. Studi tentang gempa di seluruh dunia menunjukkan bahwa 80 persen korban jiwa terjadi karena bangunan roboh akibat guncangan gempa. Oleh karena itu, membangun struktur bangunan yang tahan gempa adalah kunci untuk mengurangi jumlah korban.

Pemerintah telah mengatur standar kemampuan bangunan agar tahan gempa dengan SNI 1726-2019. Struktur bangunan harus memiliki sistem pemikul gaya lateral atau vertikal, kekuatan, kekakuan, dan kemampuan menyerap energi yang cukup untuk menahan gaya gerak desain tanah seismik.

Beberapa ahli telah memberikan saran tentang cara menerapkan aturan ini dalam bangunan di sekitar kita. Profesor Tavio dari ITS menulis studi tentang Inovasi Pengekangan untuk Bangunan Tahan Gempa. Salah satu trik yang disarankan adalah menggunakan pengekang berbahan karet dalam pondasi bangunan. Ketika terjadi goncangan keras, bangunan akan melentur dan tidak roboh. Selain itu, Ahmad Basshofie Habib dari ITS menyarankan penggunaan campuran kerikil dan limbah karet dalam pondasi bangunan untuk meredam guncangan gempa.

Jika rumah telah dibangun tanpa standar bangunan tahan gempa, Basshofie merekomendasikan penguatan bangunan dengan bambu. Bambu dapat dirakit menyesuaikan dinding bangunan dan dikaitkan dengan kawat untuk meningkatkan kekuatan bangunan. Cara lain untuk memperkuat bangunan dengan biaya murah adalah dengan pemasangan kawat anyam, paku payung, dan plesteran pada dinding rumah.

Nuraziz Handika dari UI menekankan pentingnya detail pembesian dan sambungan pada bangunan untuk mencegah kerusakan akibat gempa. Faktor-faktor seperti kualitas bahan bangunan, pendetailan pembesian, dan sambungan pada dinding, kolom, dan balok sangat berpengaruh pada kerusakan pasca gempa. Nuraziz juga mencontohkan panjang pengangkuran yang harus diperhatikan pada sambungan antara kolom dan balok sloof.

Dengan menerapkan saran dari para ahli ini, diharapkan bangunan di Indonesia dapat lebih tahan terhadap gempa dan mengurangi kerugian yang ditimbulkan. Semua orang perlu berperan aktif dalam memastikan bahwa bangunan yang mereka huni memenuhi standar tahan gempa yang telah ditetapkan. Dengan langkah-langkah preventif yang tepat, kita dapat mengurangi risiko kerusakan akibat gempa dan melindungi keselamatan diri serta orang-orang di sekitar kita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *