Tragedi Bunuh Diri Mahasiswa, Psikolog Bahas Tuntutan Jadi Sempurna

Belakangan ini, kasus bunuh diri di kalangan mahasiswa semakin meningkat. Kasus terbaru melibatkan mahasiswa UGM angkatan 2021 di Sleman dan mahasiswi pendidikan dokter spesialis Universitas Diponegoro (Undip) di Semarang. Menurut Pakar Psikologi dari Universitas Sanata Dharma Jogja, Albertus Harimurti, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab meningkatnya kasus bunuh diri ini.

Salah satunya adalah perubahan norma dan tuntutan yang semakin banyak di masa sekarang. Menurut Albert, kita hidup dalam era di mana pola kehidupan masyarakat berubah. Ada tekanan untuk selalu memandang hidup dengan sangat positif. Bukan hanya itu, tuntutan yang berlebihan di zaman sekarang juga bisa membuat psikis anak muda menjadi lelah.

Kita hidup dalam dunia yang penuh dengan tuntutan untuk lebih dan lebih. Hal ini membuat manusia memproduksi energi psikis yang berlebihan, sehingga seseorang berpotensi mengalami kelelahan secara psikis. Tingkat perfeksionisme yang semakin tinggi, dunia yang semakin individualistis dan materialistis, serta lingkungan yang kompetitif, semuanya dapat menjadi pemicu kecemasan dan depresi pada anak muda.

Selain faktor-faktor internal, Albert juga menyebut bahwa faktor eksternal juga dapat berperan dalam kasus bunuh diri di kalangan mahasiswa. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat, khususnya anak muda, untuk lebih memperhatikan kesehatan mental mereka. Jika merasa ada yang tidak beres, jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional.

Albert juga mengimbau agar kita lebih aware terhadap kesehatan mental. Saat merasa tidak mampu mengatasi masalah sendiri, jangan takut untuk mencari bantuan. Menjadi orang yang mendengarkan pun membutuhkan energi psikis yang besar, jadi jangan ragu untuk mencari bantuan jika memang diperlukan.

Kita semua harus saling mendukung dan peduli terhadap kesehatan mental kita sendiri dan orang lain. Kita tidak boleh menganggap remeh masalah kesehatan mental, karena hal tersebut dapat berdampak serius pada kehidupan seseorang. Jadi, mari kita bersama-sama menjaga kesehatan mental kita dan membantu orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *