Stres Bikin Anjing Jadi Beruban Lebih Cepat

Seperti manusia, anjing juga bisa mengalami rambut beruban lebih cepat ketika mereka stres atau cemas. Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa anjing muda yang cemas dan impulsif cenderung memiliki bulu moncong yang beruban lebih awal daripada anjing yang lebih tenang. Camille King, peneliti utama dalam studi ini, menyatakan bahwa dari pengalamannya bekerja dengan anjing, ia sudah lama menduga bahwa anjing yang cemas dan impulsif akan beruban lebih cepat. Dugaan ini akhirnya terbukti melalui penelitian yang dilakukan oleh timnya.

Untuk menguji hubungan antara stres dan uban pada anjing, para peneliti mengunjungi taman anjing, klinik hewan, dan tempat lain di Colorado. Mereka meminta pemilik 400 anjing untuk mengisi kuesioner tentang perilaku, usia, dan kesehatan anjing mereka. Setelah itu, tim peneliti mengambil dua foto wajah dari setiap anjing untuk dianalisis.

Namun, penelitian ini memiliki beberapa batasan. Anjing dengan bulu terang tidak disertakan karena sulit untuk mengidentifikasi uban pada moncong mereka. Selain itu, hanya anjing berusia 1 hingga 4 tahun yang diteliti untuk memastikan bahwa uban bukanlah akibat dari penuaan alami.

Hasil analisis menunjukkan bahwa anjing betina cenderung memiliki uban lebih banyak daripada anjing jantan. Anjing yang takut pada suara keras, hewan asing, atau orang asing juga lebih mungkin mengalami uban dini. Namun, ukuran tubuh anjing, apakah anjing tersebut telah dikebiri atau tidak, serta riwayat medisnya tidak mempengaruhi munculnya uban di moncong mereka.

“Fenomena ini sebenarnya tidak baru. Studi sebelumnya menunjukkan bahwa stres dapat memengaruhi pertumbuhan rambut pada tikus,” kata Thomas Smith, salah satu peneliti dalam studi tersebut. Meskipun belum jelas apakah uban disebabkan oleh stres atau faktor genetik, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa stres dapat mempercepat proses penuaan pada hewan.

Temuan ini dapat menjadi informasi penting bagi pemilik anjing. Jika mereka melihat anjing muda dengan moncong yang mulai beruban, ini bisa menjadi tanda bahwa anjing tersebut mengalami kecemasan, impulsivitas, atau ketakutan yang berlebihan. Dengan mengetahui hal ini lebih awal, pemilik anjing dapat mempertimbangkan program modifikasi perilaku atau intervensi lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan hewan peliharaan mereka.

“Studi ini memiliki implikasi penting untuk kesejahteraan anjing,” ujar Temple Grandin, seorang profesor ilmu hewan di Colorado State University. Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Applied Animal Behaviour Science edisi Desember.

Dengan demikian, penting bagi pemilik anjing untuk memperhatikan tanda-tanda kecemasan, impulsivitas, atau ketakutan pada hewan peliharaan mereka. Dengan memberikan perhatian dan perawatan yang tepat, kita dapat membantu anjing-anjing kita untuk tetap sehat dan bahagia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *