Pada awal tahun 2024, penjualan iPhone Apple di China mengalami penurunan yang mencolok, mengalami penurunan sebesar 19% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Laporan yang dikeluarkan oleh lembaga riset Counterpoint menggambarkan bahwa ini adalah level terendah yang terjadi sejak wabah Covid-19 muncul, yang menunjukkan perubahan besar dalam situasi pasar di negara itu.
Penjualan mengalami penurunan di tengah persaingan yang semakin ketat di pasar smartphone China. Apple, yang dahulu merupakan pemimpin dalam segmen pasar yang lebih tinggi, kini menghadapi ancaman dari merek lokal seperti Huawei dan Honor. Penjualan kedua merek ini mengalami peningkatan yang signifikan, dengan Huawei mencatat peningkatan sebesar 69,7 persen dan Honor sebesar 11,5 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (YoY).
Penjualan iPhone di China turun menjadi 13,6 juta unit pada kuartal pertama tahun ini, dibandingkan dengan 16,8 juta unit pada periode yang sama tahun lalu. Meskipun demikian, Apple masih berhasil mempertahankan posisinya di pasar premium, dengan pangsa pasar sekitar 20%.
Penurunan ini sebagian disebabkan oleh persaingan yang semakin ketat dari merek-merek lokal, seperti Huawei, Xiaomi, dan OPPO, yang menawarkan produk-produk dengan fitur yang lebih canggih dengan harga yang lebih terjangkau.
Selain itu, ketegangan geopolitik antara China dan AS juga berpotensi memengaruhi kinerja penjualan Apple di China. Beberapa analis memperkirakan bahwa situasi ini mungkin mempengaruhi keputusan konsumen China untuk membeli produk Apple.
Dalam usaha untuk menjaga tingkat penjualan, Apple telah memberikan pengurangan harga sebesar 180 dolar AS dari harga reguler pada bulan Januari yang lalu. Permintaan penggantian produk Apple mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Apple terus berupaya untuk meningkatkan penjualan di China dengan strategi pemasaran yang lebih agresif, kolaborasi dengan mitra lokal, dan meningkatkan pengalaman pengguna melalui pembaruan perangkat lunak dan layanan purna jual.
Analisis Penurunan Penjualan
Penjualan iPhone Apple di China mengalami penurunan signifikan sebesar 19% pada kuartal pertama tahun ini, data dari laporan keuangan perusahaan menunjukkan. Penurunan ini menyoroti tantangan yang dihadapi perusahaan di pasar smartphone terbesar kedua di dunia. Meskipun mengalami penurunan, Apple tetap optimis tentang pasar China. CEO Apple, Tim Cook, menyatakan bahwa perusahaan terus melihat peluang pertumbuhan di China, terutama dalam hal inovasi produk dan layanan.
Apple telah lama menjadi pemain utama dalam industri teknologi global, tetapi tantangan semakin besar menghampirinya, terutama di pasar Tiongkok. Menurut data dari Counterpoint Research, penjualan iPhone di Tiongkok turun lebih dari 19% dari tahun ke tahun. Bagaimana Apple menghadapi tantangan ini?
- Diversifikasi Produk: Apple telah berusaha untuk diversifikasi portofolio produknya. Mereka telah merilis iPhone dengan harga yang lebih terjangkau, seperti iPhone SE, untuk menjangkau konsumen yang lebih sensitif terhadap harga.
- Inovasi Produk: Apple terus berinovasi dengan teknologi terbaru. Mereka telah menghadirkan fitur-fitur seperti kamera yang lebih baik, prosesor yang lebih cepat, dan fitur kecerdasan buatan untuk meningkatkan daya tarik produk mereka.
- Peningkatan Layanan: Apple juga fokus pada layanan, seperti Apple Music, iCloud, dan Apple Care. Ini membantu mereka untuk tetap relevan di mata konsumen dan menciptakan sumber pendapatan yang lebih stabil.
- Ekspansi Pasar: Apple terus berupaya untuk memperluas pasar mereka di Tiongkok dengan membuka lebih banyak toko fisik dan meningkatkan kerjasama dengan operator lokal.
- Penekanan pada Privasi dan Keamanan: Apple menempatkan privasi dan keamanan data sebagai prioritas utama. Ini memberikan kepercayaan kepada konsumen bahwa produk Apple adalah pilihan yang aman.
Meskipun menghadapi penurunan penjualan di Tiongkok, Apple tetap optimis dan terus berupaya untuk memperkuat posisinya di pasar yang penting ini. Dengan strategi yang tepat, Apple mungkin bisa membalikkan tren penurunan penjualan mereka di Tiongkok.