Meta mengumumkan prestasi terbarunya dalam memerangi akun penipuan pig butchering di platform mereka. Selama tahun ini, mereka telah berhasil menutup lebih dari dua juta akun yang terlibat dalam skema penipuan tersebut. Penipuan pig butchering semakin marak di dunia maya. Para penipu biasanya mendekati calon korban melalui media sosial atau aplikasi kencan dengan tawaran investasi yang menggiurkan. Setelah berhasil mengumpulkan sejumlah uang dari korban, para penipu langsung menghilang tanpa jejak.
Menurut laporan terbaru dari Bloomberg, sindikat penipuan pig butchering telah berhasil mencuri lebih dari USD 75 miliar dari korban di seluruh dunia sejak tahun 2020. Meta mengungkapkan bahwa mereka telah berhasil membongkar jaringan penipu pig butchering selama dua tahun terakhir. Awalnya fokus mereka adalah di Kamboja, namun kelompok ini telah merambah ke Asia Tenggara dan Uni Emirat Arab.
“Dalam tahun ini saja, kami telah menutup lebih dari dua juta akun yang terkait dengan pusat penipuan di Kamboja, Myanmar, Laos, Uni Emirat Arab, dan Filipina,” ungkap Meta dalam postingan blog mereka seperti yang dilansir oleh Engadget. Mereka juga terus menguMeta Basmi 2 Juta Akun Terkait Penipuan Onlinepdate sinyal perilaku dan teknik yang terkait dengan pusat penipuan ini untuk meningkatkan deteksi otomatis dan memblokir infrastruktur berbahaya serta upaya residivis.
Pada awal tahun ini, Meta bersama dengan Match Group, Coinbase, dan beberapa perusahaan teknologi lainnya membentuk koalisi untuk bersama-sama melawan penipuan finansial. Dalam laporan terbaru mereka, Meta juga mengungkapkan bahwa mereka bekerja sama dengan OpenAI untuk menyelidiki pusat penipuan di Kamboja setelah pencipta ChatGPT mendeteksi penggunaan chatbot AI oleh para penipu untuk membuat dan menerjemahkan konten penipuan.
Langkah-langkah yang diambil oleh Meta ini merupakan langkah penting dalam memerangi penipuan online yang semakin merajalela. Dengan menutup akun-akun yang terlibat dalam skema penipuan pig butchering, diharapkan jumlah korban yang terkena dampak bisa diminimalkan. Kolaborasi dengan perusahaan teknologi lainnya juga menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ini secara bersama-sama.
Dengan demikian, Meta telah menunjukkan komitmennya dalam menjaga keamanan dan kepercayaan penggunanya. Semoga langkah-langkah yang mereka ambil dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain untuk turut berperan aktif dalam memerangi penipuan online.