Sejarah Tahun Baru Masehi Setiap 1 Januari

Semua orang di seluruh dunia merayakan Tahun Baru Masehi setiap 1 Januari. Namun, tahukah kamu bagaimana 1 Januari menjadi tanggal resmi untuk memulai tahun baru? Terima kasih kepada raja Romawi bernama Numa Pompilius! Pada masa pemerintahannya, beliau merevisi kalender republik Romawi dan menetapkan bulan Januari sebagai bulan pertama. Nama Januari diambil dari dewa Romawi, Janus, yang merupakan dewa segala permulaan. Sebelumnya, bulan Maret menjadi bulan pertama yang dirayakan untuk Mars, dewa perang.

Meskipun Januari ditetapkan sebagai awal tahun baru pada zaman Numa, tanggal 1 Januari baru secara resmi dijadikan awal tahun Romawi pada tahun 153 SM. Julius Caesar juga memberikan kontribusi dengan memperkenalkan lebih banyak perubahan pada kalender Julian, tetapi tanggal 1 Januari tetap dipertahankan sebagai awal tahun.

Seiring berjalannya waktu, penggunaan kalender Julian menyebar ke seluruh Kekaisaran Romawi. Namun, setelah jatuhnya Roma pada abad ke-5 M, banyak negara Kristen mengubah kalender mereka untuk mencerminkan agama mereka. Tanggal 25 Maret dan 25 Desember kemudian menjadi hari tahun baru yang umum.

Paus Gregorius XIII memperkenalkan kalender Gregorian pada tahun 1582 untuk memperbaiki kesalahan perhitungan tahun kabisat dalam kalender Julian. Kalender Gregorian kembali menetapkan 1 Januari sebagai awal tahun baru. Meskipun beberapa negara seperti Italia, Prancis, dan Spanyol segera menerima kalender baru ini, negara-negara Protestan dan Ortodoks membutuhkan waktu lebih lama untuk mengadopsinya. Inggris Raya dan koloni-koloninya di Amerika baru mulai menggunakan kalender Gregorian pada tahun 1752.

Tidak hanya itu, negara lain seperti China juga mulai menggunakan kalender Gregorian pada tahun 1912, meskipun mereka tetap merayakan Tahun Baru Imlek berdasarkan kalender lunar tradisional mereka. Beberapa negara bahkan memiliki kalender tradisional atau keagamaan lainnya selain kalender Gregorian.

Ada beberapa negara yang tidak pernah mengadopsi kalender Gregorian dan memulai tahun baru pada tanggal lain. Misalnya, Etiopia merayakan Tahun Baru (Enkutatash) pada bulan September.

Jadi, meskipun kita semua merayakan Tahun Baru Masehi setiap 1 Januari, sejarah panjang dan beragam di balik penentuan tanggal tersebut membuat perayaan ini semakin menarik dan bermakna bagi berbagai budaya di seluruh dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *