The London Blitz, atau The Blitz, adalah periode tragis dalam sejarah Perang Dunia II di mana Inggris mengalami serangan bom yang berkelanjutan dari Jerman dan Italia dari September 1940 hingga Mei 1941. Serangan ini bertujuan untuk memaksa Inggris menyerah, namun meskipun ribuan warga sipil tewas atau terluka, Inggris tetap tegar dan tidak menyerah.
Sejarah Perang Dunia II mencatat bahwa Inggris menyatakan perang terhadap Jerman setelah invasi ke Polandia pada bulan September 1939. Pada pertengahan tahun 1940, Jerman telah berhasil menaklukkan negara-negara dataran rendah dan pasukan Inggris telah dievakuasi dari Dunkirk, sementara Prancis jatuh ke tangan Jerman. Invasi Jerman ke Inggris dengan Operasi Sea Lion tampaknya akan segera terjadi, dan Luftwaffe mulai mengebom kota-kota di Inggris, termasuk London.
Luftwaffe awalnya mencoba menghancurkan Angkatan Udara Kerajaan (RAF) Inggris, namun ketika strategi ini gagal, mereka beralih untuk menyerang kota-kota dan infrastruktur penting. Adolf Hitler memerintahkan serangan yang mengganggu terhadap penduduk dan pertahanan udara kota-kota besar Inggris, termasuk London, dengan tujuan menghancurkan moral warga sipil dan pasokan material.
Pengeboman terjadi selama sembilan bulan, dengan serangan malam hari menjadi pilihan utama karena pesawat pengebom rentan terhadap serangan pesawat tempur RAF. Namun, akibat fokus pada serangan malam hari, pengeboman menjadi tidak akurat dan sering menyebabkan kerusakan yang tidak diinginkan.
Peter Stahl, seorang awak pesawat pengebom Junkers Ju 88, menggambarkan kengerian yang dialami saat mengebom London dalam buku hariannya. Dia mencatat bahwa banyak kebakaran terjadi akibat serangan bom sebelumnya, dan debu dan asap membubung ke langit seperti jalur yang lebar.
Meskipun London Blitz adalah periode yang mengerikan dan menyedihkan dalam sejarah Inggris, warga Inggris tetap tegar dan tidak menyerah. Mereka bertahan melawan serangan musuh dan terus melawan hingga akhirnya meraih kemenangan.
London Blitz adalah pengalaman yang menggetarkan dan meninggalkan bekas yang mendalam dalam sejarah Inggris, tetapi juga menjadi simbol keteguhan dan keberanian rakyat Inggris dalam menghadapi tantangan terberat.