Sungai Eufrat diprediksi akan mengalami kekeringan total pada tahun 2040. Para ilmuwan menyatakan bahwa perubahan iklim adalah faktor utama yang menyebabkan fenomena ini, bersama dengan penggunaan air yang berlebihan untuk kegiatan sehari-hari dan pertanian. Sungai-sungai besar lainnya yang terkena dampak meliputi Sungai Nil, Indus, dan Colorado. “Aliran sungai diperkirakan akan terus terpengaruh dalam beberapa dekade mendatang karena perubahan iklim global dan konsumsi air yang berlebihan,” kata Bernhard Lehner, pemimpin peneliti.
Menurut laporan yang dilansir dari AFP, sekitar 51 hingga 60 persen dari total panjang sungai di seluruh dunia telah mengalami penurunan aliran atau bahkan mengering sepanjang tahun. Hal ini menjadi peringatan serius bagi kita semua tentang pentingnya menjaga sumber daya air dan lingkungan.
Belum lama ini, penelitian dari NASA dan Universitas California mengungkap fakta bahwa kiamat sudah dekat. Mereka mempelajari sistem sungai di Timur Tengah dan menemukan bahwa debit air sungai Tigris dan Eufrat telah menurun drastis selama tujuh tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh pompa air yang terus menguras air tanah, menyebabkan sungai semakin mengering.
Tidak hanya di Timur Tengah, pengeringan sungai juga terjadi di daerah tropis dan Arktik, di mana sungai membeku sepanjang tahun. Fenomena ini merupakan dampak nyata dari perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan.
Dengan kondisi ini, sangat penting bagi kita untuk bertindak sekarang. Kita perlu mengurangi konsumsi air yang tidak perlu, mengelola sumber daya air dengan bijaksana, dan melakukan langkah-langkah untuk melindungi lingkungan. Hanya dengan upaya bersama, kita dapat mencegah sungai-sungai besar di dunia mengalami kekeringan total.
Jadi, mari kita semua bersatu untuk menjaga sungai-sungai dan lingkungan kita agar tetap lestari. Kita harus bertindak sekarang sebelum terlambat. Jangan biarkan Sungai Eufrat dan sungai-sungai lainnya mengalami nasib yang sama. Ayo jaga bumi kita bersama-sama!