Para peneliti baru-baru ini telah berhasil memecahkan kode Imago Mundi, sebuah lempengan batu kuno dari Babilonia yang berusia 3.000 tahun dan dianggap sebagai peta tertua di dunia. Peta berhuruf paku dari abad ke-6 SM ini menampilkan tampilan udara Mesopotamia, wilayah yang kaya akan sejarah yang terletak di antara Sungai Eufrat dan Tigris, yang sekarang lebih dikenal sebagai Irak.
Peta tersebut menunjukkan Mesopotamia dikelilingi oleh cincin ganda, yang disebut sebagai “sungai pahit” oleh para pembuatnya, sebagai simbol perbatasan dunia yang dikenal oleh bangsa Babilonia. Di dalam sungai pahit tersebut, terdapat lingkaran-lingkaran kecil dan persegi panjang yang melambangkan berbagai kota dan suku di Mesopotamia, seperti Babilonia, serta Sungai Eufrat.
Menurut Irving Finkel, kurator British Museum dan ahli tulisan paku, peta ini bukan hanya sekadar gambaran dunia pada masa itu, tetapi juga mencerminkan pandangan orang-orang Babilonia terhadap dunia ribuan tahun lalu. Imago Mundi berukuran 12,2 cm x 8,2 cm dan dibuat sekitar abad keenam sebelum masehi, dan saat ini disimpan di British Museum.
Peta ini juga menggambarkan penciptaan dunia oleh dewa utama Babilonia, Marduk, serta berbagai hewan seperti kambing gunung, singa, macan tutul, hyena, dan serigala. Selain itu, peta ini juga menceritakan kisah Utnapishtim, seorang raja yang selamat dari banjir besar, yang mirip dengan kisah Nabi Nuh dan bahteranya dalam agama Samawi atau Abrahamik.
Menurut Finkel, orang-orang Babilonia kuno percaya bahwa sisa-sisa bahtera raksasa yang dibangun oleh Nabi Nuh pada tahun 1800 SM adalah Utnapishtim. Kisah ini mengungkap bagaimana Utnapishtim membuat bahtera raksasa atas perintah Tuhan di sebuah gunung yang sama tempat Bahtera Nuh karam, seperti yang tercatat dalam Alkitab.
Penting untuk memperhatikan bahwa kedua kisah ini memiliki persamaan yang menarik, yang menunjukkan bahwa cerita-cerita tersebut saling terkait. Imago Mundi tidak hanya merupakan peta tertua di dunia, tetapi juga merupakan cerminan dari keyakinan dan pandangan dunia orang-orang Babilonia kuno.
Dengan demikian, peta ini tidak hanya merupakan artefak bersejarah yang berharga, tetapi juga merupakan jendela ke dalam pikiran dan kepercayaan masyarakat kuno. Imago Mundi adalah bukti nyata dari bagaimana manusia pada masa lampau memandang dunia di sekitar mereka, serta bagaimana cerita-cerita kuno dapat terus hidup dan berkembang dari generasi ke generasi.
Dengan demikian, Imago Mundi bukan hanya sekadar peta, tetapi juga merupakan warisan budaya yang berharga yang harus dijaga dan dipelajari untuk memahami lebih dalam tentang sejarah dan kepercayaan manusia kuno.