Pulau kecil di Venesia, Lazzaretto Vecchio, memang menyimpan banyak misteri dan sejarah kelam. Didesain untuk mengisolasi dan menyembuhkan wabah yang melanda penduduk Venesia pada abad ke-16 dan ke-17, pulau ini telah menjadi tempat penemuan lebih dari 1500 kerangka korban wabah sejak abad ke-15 hingga ke-17. Tulang belulang manusia ditemukan di kuburan massal dan perorangan di pulau ini.
Menurut laporan dari IFL Science, ribuan orang meninggal di pulau ini selama berabad-abad, dan tulang belulang mereka masih terkubur di situs pemakaman massal seluas 2,53 hektar. Sebagai pusat perdagangan yang ramai, Venesia memang sangat rentan terhadap wabah menular. Salah satu wabah terburuk terjadi pada tahun 1630, yang mengakibatkan kematian sepertiga populasi Venesia dan Bologna. Wabah ini konon menewaskan ratusan orang setiap hari.
Sejumlah sejarawan percaya bahwa wabah tersebut menjadi penyebab kejatuhan Venesia dari masa kejayaannya sebagai negara adidaya Renaisans. Dalam sebuah studi terbaru, sekelompok peneliti dari University of South Florida telah mempelajari sekitar 900 orang yang terkena wabah dan dimakamkan di pulau itu selama tiga abad. Pulau ini juga dikenal sebagai kuburan massal, dengan sisa-sisa ribuan tengkorak korban wabah masih banyak ditemukan.
Temuan ini memberikan informasi unik bagi peneliti tentang bagaimana patogen berevolusi dan tetap menjadi ancaman bagi Republik Venesia pada masa itu. Para peneliti menyatakan bahwa ini adalah pertama kalinya mereka memiliki sekuen DNA patogen yang ada di satu lokasi, tanpa terpengaruh oleh mutasi cepat virus modern atau keberadaan orang yang divaksinasi.
Menurut Robert Tykot, seorang profesor antropologi di University of South Florida, “Pulau karantina yang unik ini mengandung berbagai patogen wabah yang menghancurkan, patogen sifilis yang baru diperkenalkan, dan patogen antraks yang melompat dari hewan. Ini adalah kesempatan pertama bagi kami untuk mempelajari evolusi bersama patogen dan manusia selama tiga abad.”
Rays Jiang, seorang profesor genetika utama di College of Public Health, menambahkan, “Pulau ini benar-benar menangkap banyak patogen yang hidup berdampingan dalam populasi manusia selama tiga abad.” Dengan temuan ini, para peneliti dapat memahami lebih dalam tentang bagaimana patogen berkembang dan tetap menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat.
Jadi, pulau kecil di Venesia ini memang penuh dengan misteri dan sejarah kelam yang menarik untuk diteliti lebih lanjut. Semoga temuan-temuan ini dapat membantu kita memahami lebih dalam tentang evolusi patogen dan dampaknya bagi kesehatan manusia.